Dear Twenty
Dua
puluh dua puluh dua puluh. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat hingga
mengantarkan gadis itu memasuki kepala dua alias berumur dua puluh tahun.
Berbagai pengalaman dan pelajaran yang diperoleh selama hidup dua puluh tahun
lamanya. Begitu banyak permasalahan dan kendala yang dihadapi untuk dapat
bertahan hidup sampai saat sekarang ini. Rintangan dan cobaan yang datang
membuat gadis itu kuat dan bisa menjalani hari-hari sendiri di perantauan. Jauh
dari keluarga dan orang tua merupakan resiko yang harus diambil agar dapat
mewujudkan impian bersekolah di sekolah yang ia inginkan.
![]() |
Source: https://bellarany.wordpress.com/category/journal/page/2/ |
Dalam
kesehariannya gadis ini dikenal sebagai pribadi yang pendiam, akan tetapi
dibalik sosoknya yang pendiam itu tersimpan berjuta kata dan berjuta cerita
didalamnya, terkadang mampu diucapkan dan terkadang tertahan pada langit-langit
lidah yang memaksanya untuk bungkam. Sosok yang pendiam ini menjadikannya
sebagai pribadi yang tenang dan dapat dibilang agak sedikit ambisius dalam
melakukan suatu hal. Tepat pada minggu pertama Januari di tahun 2016 ini ia
menginjakkan usia 20 tahun. Perasaan bahagia, cemas dan takut bercampur menjadi
satu. Berbahagia karena pada saat ini dia bukan sosok remaja labil lagi dan
telah memasuki ke tingkat yang lebih berat dalam kehidupan, yaitu dewasa. Takut
untuk menghadapi bagaimana kerasnya kehidupan selanjutnya di usia yang dapat
dikatakan telah bisa menentukan segala keputusan sendiri dan mencari jati diri
yang sesungguhnya.
Tidak
pernah ia membayangkan telah berjalan sejauh ini. Gadis rumahan itu telah
banyak mendapat pelajaran dari tempat-tempat yang ia singgahi. Berbeda tempat
berbeda pula bahasa dan budaya, membuat ia menyadari betapa manisnya sebuah
perbedaan. Meninggalkan kampung halaman untuk mengejar kehidupan yang lebih
baik merupakan suatu tujuan yang dibuatnya semenjak lulus di Sekolah Menengah
Pertama dahulu. Gadis yang sederhana ini hanya memiliki satu tujuan mulia yang
selalu ditanamkan dalam hatinya dan selalu disebut dalam setiap doanya, yaitu
membahagiakan kedua orang tua. Untuk saat ini hal yang dapat ia lakukan untuk mencapai
tujuan tersebut adalah dengan belajar sebaik mungkin dan menunjukkan hasil yang
memuaskan, dan itu telah ditunjukkannya pada setiap akhir periode semester. Mungkin
untuk suatu hari nanti cara untuk mencapai tujuan itu berbeda dan tinggal
menunggu tanggal mainnya.
Komentar
Posting Komentar