Stuck in the permit
Ketika mempunyai waktu luang pernah
ga sih kamu merasa terkekang, ga bisa kemana-mana, di rumah aja menyendiri
menikmati acara tv yang ga jelas alur ceritanya. Mau melakukan sesuatu tapi ga tau apa yang
harus dilakuin, nonton film udah, dengerin musik udah, leyeh-leyeh udah,
ahh...bete banget ga sih? Melakukan pekerjaan yang itu-itu melulu. Ada kalanya
hati dan pikiran perlu untuk membebaskan segala kerikil-kerikil masalah yang
ada didalamnya, sebut saja refreshing. Kalau anak gawl sekarang menyebutnya travelling atau
apalah itu, yang penting intinya disini adalah jalan-jalan. Jalan-jalan men!
Peluang untuk berjalan-jalan ada,
misalnya: Ongkos, teman jalan dan kendaraan. Tapi apalah arti itu semua jika
ada satu hal yang paling penting tidak terpenuhi. Sesuatu yang membawa
keberkahan dalam melakukan perjalananan, melancarkan perjalananan dan yang
terpenting adalah untuk menjaga ketentraman rohani *ceilehh rohani :’). Sesuatu
yang penting itu adalah ijin dari kedua orang tua. Gimana batin loe mau
tenang kalo jalan-jalan ga direstui orang tua, rasa was-was pun menghantui
setiap langkah perjalanan. Kalau terjadi kenapa-kenapa dijalan kan orang tua
juga yang ribet. Nah, perasaan itu pasti muncul dalam diri ketika kamu
berjalan-jalan tapi ga diijinin orang tua tetapi kamu tetap bersitegang untuk
melakukan perjalanan. Ijin orang tua ini berlaku bagi mereka-mereka yang masih
mau patuh dan nurut kepada perintah kedua orang tua. Kalau kamu tidak masuk ke
dalam golongan ini, pasti berpikir ‘bodo amat ijin orang tua yang penting gue
jalan-jalan’.
Kadang muncul rasa iri kepada
teman-teman yang bebas berjalan-jalan kemana pun mereka mau. Tak terkendala
ijin orang tua, bebas pergi ke tempat yang diinginkan. Pernah ga sih terlintas
dipikiran bahwa dengan usia yang sudah mengerti mana yang baik dan mana yang
buruk (usia 18+) masih terkendala di ijin? Muncul pikiran-pikiran ‘kan aku udah
gede, ga anak-anak lagi’, ‘aku kan bisa jaga diri’, ‘kenapa sih kayak gini
banget, liat deh anak-anak lain seenaknya aja keluar’. Pernah ga sih berpikiran
seperti itu? Jika pernah, mari diingat lagi tujuan orang tua melarang kita
berpergian yang menurut mereka tidak baik untuk diri kita, walaupun menurut
kita hal itu biasa-biasa saja. Tapi ya namanya orang tua, mereka pasti selalu
mencemaskan anak-anaknya. Disisi lain hal ini membuat kita sadar bahwa larangan
dari kedua orang tua itu adalah semata-mata karena mereka menyayangi kita.
Mereka tidak mau sesuatu hal yang buruk terjadi pada anaknya dan selalu
menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Jadi, ambil hikmahnya aja ya gengs.
Komentar
Posting Komentar