Seperti biasa setelah selesai bekerja maupun untuk menikmati waktu senggang, aku membuka sosial media ku. Hanya untuk sekedar mencari hiburan dari akun-akun receh maupun update informasi tentang berita terkini, terutama lewat Instagram. Hingga pada suatu siang di akhir tahun 2019, aku mendengar backsound dari salah satu postingan Instagram yang nadanya begitu sopan di telinga dan mengalun-alun merdu yang mampu menggelitik sanubari untuk mendengarkannya terus menerus. Ternyata backsound itu merupakan soundtrack dari Film "Call Me By Your Name" yang release pada tahun 2018. Karena penasaran, aku mencoba menonton film ini. Benar... soundtrack filmnya bagus-bagus dan begitu merdu. Kebanyakan soundtrack film ini dinyanyikan oleh American Singer, Sufjan Stevens. Lagu yang digunakan dalam film ini berjudul "Mystery of Love" dan "Visions of Gideon" yang sampai saat ini masih menjadi lagu mandatori yang ku dengarkan ketika memulai aktifitas di pagi hari sebelum berangkat ke kantor.
 |
Cover film of Call Me By Your Name |
Berawal dari lagu "Mystery of Love" di film "Call Me By Your Name", aku penasaran dengan karya-karya Sufjan Steven yang lain hingga mempertemukan ku dengan album best of the best Sufjan Stevens. Yap, Carrie & Lowel. Album yang sangat sering ku dengar ini direlease tahun 2015, tapi aku baru intens mendengarkan nya di awal tahun 2022 ini, telat banget yah padahal menurutku lagu nya bagus-bagus.
Sufjan Stevens lahir di Detroit, Michigan, Amerika tanggal 1 Juli 1975. Berarti umurnya di tahun 2022 ini udah 47 tahun dong yah, tapi masih aja tetep tamvan, xixixi. Gak cuma bernyanyi tapi dia juga merupakan seorang penulis lagu dan komposer juga loh. Keren banget deh ini pokoknya si Sufjan (re: Sufyan). Sejak tahun 2000 ia telah merilis 7 album solo dan beberapa kolaborasi dengan beberapa musisi lain. Genre lagu yang dinyanyikan Sufjan merupakan genre Indie Folk, ya semacem lagu-lagu senja gitu deh kalau kata anak Jaksel.
 |
Cover album of Carrie & Lowell |
Carrie & Lowell merupakan album musik yang menurutku sarat akan makna yang tidak tertulis atau banyak mengandung makna tersirat. Lirik yang disampaikan menggunakan istilah-istilah nama tempat, lokasi maupun peristiwa yang berlatar di Amerika. Seperti di salah satu lirik dalam lagunya yang berjudul 'Fourth of July' dia mengungkapkan "Tell me what did you learn from the Tillamook burn? Or the Fourth of July? We’re all gonna die". Tillamook burn merupakan peristiwa kebakaran hutan di Oregon, US yang menghancurkan kurang lebih 140,000 hektar. Ada empat kali kebakaran hutan di Tillamook ini, berlangsung pada tahun 1933, 1939, 1945 dan terakhir di tahun 1951. Peristiwa ini merupakan bagian penting dari sejarah Oregon. Yap, liriknya memang beda dan suka mengait-ngaitkan dengan kejadian dahulu kala yang intinya cuma mau menyampaikan kita ini semuanya akan mati loh kayak di peristiwa di Tillamook itu, semua makhluk hidup di dalamnya mati menjadi debu akibat kebakaran.
Begitu banyak istilah-istilah unik, menyentuh dan ternyata memiliki histori sendiri yang dikemas ke dalam lirik lagu yang begitu enak didengar. Bagiku karya-karya Sufjan Stevens gak cuma lagu yang seharusnya didengar, tapi disana juga ada nilai histori, pesan, jeritan hati, kesyahduan dan puisi-puisi yang banyak mengandung majas-majas metafora, ironi maupun personifikasi.
Aku suka lagu Fourth of July di bagian lirik:
"Did you get enough love, my little dove?
Why do you cry?
And I’m sorry I left, but it was for the best
Though it never felt right
My little Versailles"
atau...
"Shall we look at the moon, my little loon
Why do you cry?
Make the most of your life, while it is rife
While it is light"
Diiringi dengan musik yang begitu lembut, lirik yang disampaikan diatas seakan-akan seperti berbincang-bincang dengan seorang terkasih dengan panggilan sayang yang hanya mereka yang tau, seperti "My little dove, My little Versailles, My little loon". Ahhhh... aku terlalu lemah untuk mendengarkan bagian ini.
Itu hanya cuplikan lirik dari salah satu lagu dari album Carrie & Lowell yang berjudul Fourth of July, belum lagi berbagai istilah maupun ungkapan-ungkapan lirik di lagu lain yang membuat ku tersihir untuk mendengarkannya terus menerus, seperti di lagu Should Have Known Better, Death with Dignity, All of Me Wants All of You, Eugene dan The Only Thing.
Dalam bermusik selama berpuluh-puluh tahun, Stevens dikenal sebagai musisi yang menulis lirik dengan memadukan pengalaman hidup pribadinya dengan cerita-cerita yang tertulis di Injil, mitologi Yunani, hingga cerita fabel Amerika. Dalam album "Carrie & Lowell", Stevens mengangkat kisah masa kecilnya dan hubungannya dengan sang ibu yang mengalami depresi dan gangguan kesehatan mental, serta meninggalkan keluarga mereka saat Stevens masih berusia 1 tahun.
 |
Sufjan Stevens saat manggung di Newport Folk Festival 2015 |
Terlepas dari latar belakang pembuatan lirik lagu Sufjan, menurutku dia tidak hanya menyanyikan lagu, tapi juga menyampaikan pesan mendalam kepada orang yang masih hidup maupun yang tidak hidup. Diiringi dengan instrumen gitar, nadanya begitu pas, padat dan memikat. Sukses terus buat Sufjan Stevens, I Adore you!
Komentar
Posting Komentar